Ayo pilih !

Senin, 15 Desember 2008

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT 2007 DI SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT 2007 DI SEKOLAH DASAR
Thomas Heri Supriyono / 08 1134 190
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pelaksanaan kurikulum di dalam suatu lembaga pendidikan. Agar mengenai sasaran tujuan siswa untuk mencapai pendidikan yang telah ditetapkan maka ada beberapa metode atau teknik. Untuk pencapaian tujuan pendidikan diperlukan metode supaya bahan pembelajaran sampai kepada siswa dengan mudah. Di dalam metode atau teknik pembelajaran ada aspek pendukung misalnya saja metode dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar.
Dengan berkembangnya teknologi informatika yang sangat cepat, ada beberapa pilihan media pembelajaran. Salah satunya menggunakan komputer untuk menjadi media pembelajaran yang dipergunakan untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Komputer dapat juga sebagai alat komunikasi melalui internet yang berfungsi untuk mancari informasi di dunia.
Teknologi komputer merupakan sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus yaitu hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Sehingga pembelajaran akan lebih optimal (http://www.ialf.edu/kipbipa/papers /OudaTedaEna.doc), namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar atau guru merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer.
Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya. Untuk itu makalah ini membicarakan tentang “pembelajaran menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 di Sekolah Dasar.
B. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. Menambah wawasan pembaca tentang bagaimana cara mengajar menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoin 2007.
C. Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut I adalah pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, tujuan penulisan makalah, mamfaat dari penulisan makalah, dan sistematika dari penulisan makalah. II membahas tentang media pembelajaran yang menjelaskan pengertian media, penggunaan media, kriteria pemilihan media, dan jenis-jenis media.
III membahas tentang pengenalan Microsoft PowerPoint 2007 yang menjelaskan pengertian Microsoft PowerPoint 2007, fungsi Microsoft PowerPoint, tahap-tahap pembuatan presentasi. IV membahas tentang pembelajaran di SD yang menjelaskan tentang pengertian pembelajaran, karakteristik pembelajaran di sekolah dasar. V mambahas tentang penggunaan Microsoft PowerPoint 2007 dalam pembelajaran di SD yang menjelaskan sarana dan prasarana yang harus diperlukan, penerapan Microsoft PowerPoint 2007 dalam pembelajaran di SD. VI adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
II. MEDIA PEMBELAJARAN
A Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media berarti perantara atau pengantar. Association for Education and Communication Technology (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Zainudin HRL, 1984:35).
Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/ OudaTedaEna.doc).
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.
1. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi belajar.
2. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa.
3. Selain itu media juga harus merangsang siswa untuk mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.
4. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajaran dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar (http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna. doc).
Dari uraian di depan dapat ditarik kesimpulan, bahwa media adalah segala sesuatu ( alat atau benda ) yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptannya proses belajar pada dirinya untuk memperoleh pengalaman di dalam hidupnya.
B Penggunaan Media
Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan pengetahuan di dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan sehingga komunikasi tersebut kurang efektif dan tidak efisien yang antara lain disebabkan oleh adanya ketidaksiapan siswa, kurang minat siswa dan tidak menyenangkan di dalam proses belajar mengajar.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan tersebut dengan menggunakan media di dalam proses belajar mengajar. Mengingat bahwa fungsi media dalam proses ini sebagai penyaji stimulus dan juga untuk meningkatkan penerimaan informasi.
Media mempuyai nilai-nilai praktis sebagai berikut :
1. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Pengalaman masing-masing siswa tidak sama di dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki siswa. Dua anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempuyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan ini (Zainudin HRL, 1984:3).
2. Media dapat mengatasi ruangan kelas
Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh beberapa siswa di dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang akan diamati terlalu cepat. Melalui media kesukaran di atas dapat diatasi.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung dengan lingkungan.
Pengetahuan yang diperoleh siswa akan secara bersama-sama berkembang dari segi pengamatan. Misalnya saja mengenai pembelajaran Candi Borobudur sekolah yang berasal dari desa maupun yang dari kota perolehan ilmu yang akan diperoleh sama. Tidak ada perbedaan yang jauh karena menggunakan media yang sama.
4. Media dapat menghasilkan keseragaman
Pengamatan yang dilakukan oleh siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dapat dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realitas.
Penggunaan media seperti gambar, film, model, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar karena media tersebut memberikan informasi
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
Dengan menggunakan media, pengetahuan siswa bertambah luas, persepsi semakin tajam dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan tulis, pemutaran film dan mendengarkan program audio, dapat menimbukan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret sampai yang abstrak integral sendiri memiliki arti satu kesatuan, dengan demikian pembelajaran bersifat kesatuan.
C Kriteria Pemilihan Media
Media adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi perlu diingat akan adanya beraneka ragaman serta masing-masing media mempuyai karakteristik sendiri oleh karena itu guru harus dengan cermat memilih sarana yang paling tepat.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam memilih media dengan tujuan yang hendak dicapai, ketepatgunaan, keadaan siswa, dan biaya (Zainudin HRL, 1984:38).
1. Tujuan Penggunaan Media
Media yang kita pilih hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Masalah tujuan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan yang lainnya merupakan kelengkapan dari kriteria utama ini. Karena kriteria-kriteria yang lain hanyalah sebagai penjabaran dari tujuan di dalam mengunakan media (Zainudin HRL, 1984:38).
Bila tujuan pengajaran itu agar siswa dapat melafalkan kata-kata dengan baik, maka audio yang paling tepat, tapi tujuannya agar siswa dapat memahami isi bacaan, maka media cetak yang lebih tepat.
2. Ketepatgunaan Penggunaan Media
Menggunakan media sesuai dengan fungsinya, sehingga di dalam penggunaan alat tepat misalnya saja di dalam materi yang dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari suatu benda, maka gambar seperti bagan, dapat digunakan. Sedangkan kalau yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video lebih tepat (Zainudin HRL, 1984:38).
3. Keadaan siswa
Di dalam menyampaikan materi pokok yang menggunakan media hendaknya guru lebih memperhatikan dalam pemilihan materi karena kesenjangan lingkungan juga dapat mempengaruhi. Misalnya saja guru di Kalimantan menjelaskan tentang alat transportasi kereta api maka tidak mungkin disana ada kereta api, maka kita hendaknya membawa miniatur atau sebuah program media yang mungkin cocok untuk tujuan tersebut. Disamping kemampuan-kemampuan dan kesiapan siswa kita yang akan mempergunakan media, besar kecilnya kelompok juga mempengaruhi peggunaan media (Zainudin HRL, 1984:38).
4. Biaya Penggunaan Media
Kriteria yang tidak kalah pentingnya adalah masalah biaya. Biaya yang hendaknya seimbang dengan hasil yang dicapai. Apa bila dengan media yang lebih sederhana dapat dipergunakan lebih baik menggunakan media yang sederhana saja apa bila tujuan sudah dapat terpenuhi (Zainudin HRL, 1984:39).
D Jenis-jenis Media
1. Media Visual
Media Visual merupakan alat penyampai pesan yang berbentuk video atau gambar. Yang termasuk media ini adalah :
a. Gambar
Di antara media pendidikan, gambar merupakan media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana (Zainudin HRL, 1984:39).
b. Kartun
Kartun adalah suatu gambar yang menggunakan simbolisme dan seringkali melebih-lebihkan secara berani untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat atas suatu sifat seseorang, kejadian-kejadian tertentu (Zainudin HRL, 1984:42).
2. Media Dengar
Media dengar merupakan alat penyampaikan audia atau suara yang dihasilkan melalui alat elektronik. Yang termasuk media ini adalah :
a. Radio
Radio merupakan salah satu medium untuk belajar, yang harganya relatif murah, variasi programnya lebih banyak dari TV dapat di bawa kemana-mana atau pindah ruangan (Zainudin HRL, 1984:43).
b. Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa merupakan alat untuk melatih siswa mendengar dan mengucapkan dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan meteri pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah tape. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak akustik dan tahan bunyi. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruangan kontrol lewat headphone, mendengar apa yang diucapkan. Pada saat siswa menirukan itu dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphone (alat pendengar) , sehingga siswa dapat membandingkannya dengan suara guru (Zainudin HRL, 1984:45).
3. Projected Still Media
Projector Still media merupakan alat untuk menampilkan gambar transparasi. Salah satu alat tersebut ialah :
· Overhead Projector (OHP)
Overhead Projector (OHP) adalah Salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparasi film. Caranya dengan meletakakn transparasi di atas permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparasi tersebut akan diproyeksikan (Denny Setiawan, 2007:3.4).
4. Projected Motion Media
Media gerakan yang diproyeksikan untuk menampilkan suatu gambar dan suara.
a. Televisi
Televisi merupakan medium pendidikan yang memiliki kelebihan-kelebian tertentu. Misalnya TV merupakan medium yang menarik, setiap ada perkembangan selalu siap diterima anak-anak mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah. Sifatnya langsung dan nyata dengan mengunakan TV siswa langsung tahu kejadian-kejadian mutakhir, mereka bisa adakan kontak langsung dengan orang-orang besar dan terkenal dalam bidangnnya, melihat dan mendengar mereka berbicara. Namun media ini hanya bersifat komunikasi satu arah tidak ada timbal balik (Zainudin HRL, 1984:50)
b. Komputer
Komputer merupakan alat elektronik yang sudah menggunakan teknologi tinggi. Penggunaan komputer personal atau dalam bahasa inggrisnya Personal Computer (PC) dengan kemampuannya dimiliki, dalam menyimpan dan memanipulasi data, saat ini komputer telah digunakan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Pada umumnya sebuah perangkat komputer personal dapat digunakan untuk berbagai keperluaan atau aplikasi pengetikan, desain dan pembuatan grafis, penyimpanan data, pengolahan data, telekomunikasi melalui internet (Denny Setiawan, 2007:73).
III. PENGENALAN MICROSOFT POWERPOINT 2007
  1. Pengertian Microsoft PowerPoint 2007
Microsoft PowerPoint 2007 adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007. Pengertian umum dari Microsoft PowerPoint 2007 Merupakan program aplikasi untuk presentasi. Untuk membuat presentasi diawali dengan membuat kerangka atau outline, kemudian menyiapkan slide yang baik dengan tampilan yang menarik.
  1. Fungsi Microsoft PowerPoint 2007
Fungsi dari Microsoft PowerPoint 2007 atau program presentasi adalah untuk pengajar atau pembicara seminar yang biasanya membahas materi untuk dipresentasikan. Microsoft PowerPoint 2007 dapat juga digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide (Sutatmi, Supriyanto, 2005 : 2).
  1. Tahap-tahap Membuat Presentasi
Ada beberapa tahap yang harus dipersiapkan di dalam pembuatan presentasi yaitu :
1. Tahap Persiapan
Penggunaan presentasi diawali dengan membuat perencanaan terlebih dahulu apa yang akan dipresentasikan atau materi yang akan dibahas untuk pembuatan slide. Adapun tahap ini meliputi : ( 1 ) memilih tema atau konsep-konsep yang akan dipelajari dan ( 2 ) mempersiapkan bahan pendukung misalnya dengan gambar, film, sound, dan animasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Membuka aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 pada komputer, pada menu star kemudian membuat slide-slide (luncuran) yang akan ditampilkan untuk membantu di dalam menyampaikan materi pembelajaran tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pembuatan slide. Pertama pembuatan slide harus runtut dalam penyampaian materi supaya pembelajaran tidak terkesan kembali ke materi awal. Kedua penggunaan background hendaknya pemilihan warna atau gambar yang tepat. Agar tulisan atau hal yang akan dijelaskan lebih terlihat. Ketiga bahan pendukung seperti sound dan animasi supaya diperhatikan sesuai dengan materi agar terlihat serasi dan indah.
3. Tahap akhir
Untuk melihat hasil pembuatan menggunakan slide show yang merupakan tampilah seluruh halaman atau full screen presentasi. Dalam tampilan ini semua efek dan komponen animasi dimainkan. Jadi tampilan pada slide show merupakan tampilan akhir presentasi (Sutatmi, Supriyanto, 2005:7).
IV. PEMBELAJARAN DI SD
  1. Pengertian Pembelajaran
Kata “pembelajaran” mulai digunakan di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Menurut Arief S. Sadiman (1988), padanan kata atau sinonim dari pembelajaran dalam bahasa Inggris adakah Instruction, sebab mengandung makna adanya tuntunan belajar yang jauh lebih luas dari pada pengajaran (teaching), pembelajaran memuat selain peristiwa-peristiwa yang dirancang oleh guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih, memuat pula peristiwa-peristiwa yang mungkin ditemui siswa dan mempuyai pengaruh langsung bagi siswa (Wens Tanlain, 2007:24).
Pembelajaran ( instruction ) berarti kegiatan-kegiatan guru yang mendorong siswa menyadari tujuan belajar, memusatkan perhatian siswa pada kegiatan latihannya, memeriksa hasil latihan siswa, memberikan balikan hasil latihan kepada siswa dan memberikan pengukuhan (Wens Tanlain, 2007:19).
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Syaiful Sagala, 2003:61).
Adapun peristiwa-peristiwa pembelajaran menurut Rober M, Gagne (1977) ada dalam Wens Tanlain (2007:25) ada delapan peristiwa pembelajaran yaitu :
1. Menumbuhkan motivasi siswa
Menumbuhkan motivasi siswa adalah guru memberikan motivasi atau dorongan supaya siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Memberitahukan tujuan belajar
Memberitahukan tujuan belajar adalah dengan cara guru menyampaikan indikator supaya siswa tahu apa yang akan dipelajari.
3. Mengarahkan perhatian siswa
Mengarahkan perhatian siswa adalah kegiatan yang dilakukan pendidik memusatkan perhatian untuk satu tujuan belajar apa yang hendak dicapai dalam belajar.
4. Merangsang mengenal kembali
Merangsang mengenal kembali adalah kegiatan guru memberikan pertanyaan pengalaman-pengalaman yang sudah didapat siswa untuk dikembangkan lebih baik lagi.
5. Memberikan pedoman belajar
Memberikan pedoman belajar adalah kegiatan guru memberikan acuan sumber-sumber belajar misalnya adanya buku paket atau modul.
6. Menambahkan pemantapan
Menambah pemantapan adalah kegiatan guru memberikan penguatan setiap ada kegiatan yang dilakukan siswa.
7. Mendorong transfer belajar
Mendorong transfer belajar adalah kegiatan guru memberikan masukan kepada siswa di dalam penyampaian materi belajar.
8. Menampilkan kinerja, memberikan balikan
Menampilkan keinerja, memberikan balikan kegiatan guru memberikan balikan berupa nilai dari hasil evaluasi dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
  1. Karakteristik Pembelajaran Di Sekolah Dasar
Dalam proses pengajaran di SD menurut Frederek J McDonald dalam Wens Tanlain (2006:53) Pengajaran berarti interaksi guru, yang menampilkan perilaku cerdas, dan siswa, yang berusaha memperoleh perilaku cerdas itu”. Perilaku cerdas ini berkaitan dengan bidang-bidang mata pelajaran dan bidang-bidang kehidupan.
Siswa-siswa SD berusia antara 6 tahun sampai 12 tahun. Siswa kelas I SD berada pada tahap operasional konkrit. Siswa SD memiliki kemampuan potensi secara biologis dan psikologis serta pengalaman hidup dalam lingkungan budaya masyarakat sebelum ia masuk SD dan sehari-hari selama ia menjadi siswa SD. Oleh karena itu tiap siswa SD terus dibantu oleh guru dalam tiap bidang kehidupan melalui bidang pengajaran untuk mengembangkan kecerdasannya.
Guru mengajar siswa biasanya antara 10 sampai 30 siswa. Teori mengajar yang digunakan untuk mendorong perkembangan kognitif tiap siswa adalah “teori penemuan”, yang dikemukakan oleh Jerome S. Bruner, salah seorang ahli metematika, dengan menggunakan tiga teknik penyajian yaitu :
1. Teknik enaktif
Teknik enaktif artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk fisik, konkrit yang marangsang siswa melakukan kegiatan sensomotorik terhadap benda tersebut untuk pembentukan persepsi / gambaran (Wens Tanlain, 2007:16).
2. Teknik ikonik
Teknik ikonik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk gambar yang merangsang siswa melakukan kegiatan penalaran seperti menguraikan, melihat hubungan, melihat perbedaan, menggolongkan (Wens Tanlain, 2007:16).
3. Teknik simbolik
Teknik simbolik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk bahasa yang merangsang siswa menyusun rumusan pengertian dan penyusunan kesimpulan (Wens Tanlain, 2007:16).
Pembelajaran memiliki dua karakteristik secara umum yaitu ( 1 ) dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktifitas siswa dalam proses berfikir dan ( 2 ) dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi (Saiful Sagala, 2005:63).
Ada beberapa karakteristik anak usia SD yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat SD. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut :
a. Anak atau siswa SD senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permaianan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan ketrampilan (SBK) (http://nhowitzer.multiply.com /journal/item/3).
b. Anak atau siswa SD adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar tiga puluh menit. Oleh karena, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan (http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3).
c. Anak atau siswa usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisas, seperti : belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada temanya dilingkungan, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajari olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkanm anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota tiga sampai empat orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok (http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3).
d. Anak atau siswa SD senang merasakan atau melakukan / memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori perkembangan kognigtif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainnya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikain guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat lansung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas kemudian menunjuk lansung setiap arah mata angin, dengan manggunakan gelembung sabun akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup (http://nhowitzer.multiply.com /journal/item/3).
Di samping memperhatikan karakteristik anak usia SD, implikasi pendidikan dapat juga bertolak dari kebutuhan peserta didik. Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya (http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3).
V. PENGGUNAAN MICOSOFT POWERPOINT 2007 DALAM PEMBELAJARAN DI SD
  1. Sarana dan Prasarana yang Diperlukan



Untuk penggunaan Microsoft PowerPoint 2007 sebagai media pembelajaran di SD, sekolah harus memiliki sarana dan prasarana antara lain jaringan listrik dan seperangkat Personal Computer (PC).
Gambar 1 Personal Computer ( PC )
Sumber : http://mrzie3r.files.wordpress.com
PC merupakan rangkaian yang terdiri dari alat input dan Output :
1. Alat Input
a. Keyboard
Keyboard adalah sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol haruf A – Z, a – z, angka 0 – 9, tombol karakter khusus seperti : ~@#$%^&*()_-+=<>/,.?:;” ’{}[] serta tombol khusus lainnya yang jumlahnya tutsnya adalah 52 tuts. Bentuk keyboard umumnya persegi panjang tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Alat ini digunakan untuk memberikan masukan (imput) ke
dalam komputer, dimana masukan tersebut dapat berupa data atau perintah yang dimasukan dengan cara mengetikannya langsung pada papan keyboard (Joko. 2005:1).







Gambar 2 Keyboard
Sumber : http://joey.ubuntu-rocks.org
b. Mouse



Mouse adalah alat elektronika yang memiliki fungsi untuk menggerakkan pointer dengan sensor atau bola kecil sebagai arah geraknya. Umumnya terdapat dua tombol yang berfungsi, yaitu tombol paling kiri dan yang paling kanan (Joko. 2005:2).

Gambar 3 Mouse
Sumber : http://img.hexus.net/v2/internationalevents
2. Alat Out Put
a. Monitor



Monitor adalah peralatan elektronik yang memiliki fungsi untuk menampilkan hasil dari pengolahan data di dalam PC (Joko. 2005:6). Tampilan hasil pengolahan data dalam PC dapat juga ditampilkan dengan LCD / Viewer

Gambar 4 Monitor
Sumber : Data Pribadi
b. Speaker
Speaker adalah peralatan yang terbuat dari komponen elektronik yang memiliki fungsi untuk menghasilkan suara, dari energi listrik diubah menjadi suara.
Gambar 5 Speaker
Sumber : http://www.global-b2b-network.com
c. Printer
Printer adalah peralatan yang membawa data digital manjadi sebuah gambar atau karakter dan dicetak pada kertas dengan menyemprotkan tinta di atasnya (Joko. 2005:8).



Gambar 6 Printer

Sumber : Data Pribadi



PC di atas dapat juga diganti dengan menggunakan Laptop. Penggunaan laptop lebih praktis kenapa bisa disebut praktis karena dari keyboard, mouse, LCD, speaker sudah menjadi satu sehingga dapat dibawa kemana-mana.
Gambar 7 Laptop
Sumber : http://blog.loaz.com/media
  1. Penerapan Microsoft PowerPoint 2007 Dalam Pembelajaran di SD
Microsoft PowerPoint 2007di SD sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar dikarenakan pendidik terbantu dengan adanya aplikasi ini. Materi yang sederhana sampai yang rumit juga dapat disajikan di dalam aplikasi Microsof PowerPoint 2007 dikarenakan program aplikasi ini menyediakan beberapa keunggulan diantaranya dapat berbentuk audio maupun video sehingga pendidik dapat menunjukan suatu hal yang rumit dalam pembelajaran di SD dengan menggunakan Microsof PowerPoint 2007 ini.
Diharapkan dalam pembelajaran menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 siswa lebih termotivasi untuk belajar, merangsang untuk mengingat apa yang sudah dipelajari dan selain memberikan rangsangan belajar baru, serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Serta dalam penyampaian materi akan lebih mudah dimengerti siswa dikarenakan sesuai dengan karakteristik pembelajaran di SD.
Mata pelajaran atau materi yang dapat menggunakan media Microsoft PowerPoint 2007 ini adalah umumnya semua mata pelajaran yang ada di SD, akan lebih menarik lagi apa bila didukung dengan adanya data file, sound, gambar animasi. Tanpa adanya data-data pendukung tetap dapat menggunakan hanya tidak menarik bagi anak saja, yang dimaksud disini menggunakan tulisan saja sudah dapat menggunakan Microsoft PowerPoint 2007.
Pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint 2007 dapat dilakukan di kelas rendah maupun di kelas tinggi karena menurut karakteristik pembelajaran di SD semua aspek dapat terpenuhi dengan media ini yaitu anak (siswa) senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok sebaya, senang merasakan atau melakukan / memperagakan sesuatu secara langsung.
Adapun perbedaan yang ada antara penggunaan Microsoft PowerPoint 2003 di kelas rendah dengan penggunaan di kelas tinggi :
a) Penggunaan di kelas rendah
Penggunaan media dikelas rendah umumnya adalah nyata (konkret) di dalam pembelajaran di kelas rendah menggunakan teknik enaktif dan ikonik. Enaktif artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk fisik, konkrit yang marangsang siswa melakukan kegiatan sensomotorik terhadap benda tersebut untuk pembentukan persepsi / gambaran (Wens Tanlain, 2007:16). Ikonik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk gambar yang merangsang kegiatan sensorik motorik terhadap benda untuk membentuk presepsi dan juga siswa dapat melakukan kegiatan penalaran seperti menguraikan, melihat hubungan, melihat perbedaan, dan menggolongkan (Wens Tanlain, 2007:16). Dengan demikian dalam penggunaan Microsoft PowerPoint 2007 di kelas rendah banyak menggunakan gambar yang nyata sehingga pembelajaran di kelas rendah dapat dilakukan kegiatan penalaran seperti menguraikan, melihat hubungan, melihat perbedaan, dan menggolongkan.
b) Penggunaan di kelas tinggi
Penggunaan media dikelas tinggi umumnya adalah abstrak di dalam pembelajaran di kelas tinggi menggunakan teknik simbolik artinya bahan ajar disajikan dalam bentuk bahasa yang merangsang siswa menyusun rumusan pengertian dan penyusunan kesimpulan (Wens Tanlain, 2007:16). Dengan demikian dalam penggunaan Microsoft PowerPoint 2003 pembelajaran di kelas tinggi diperbanyak dalam menggunakan tulisan atau simbol sehingga pembelajaran di kelas tinggi dapat mondorong siswa untuk berfikir secara abstrak dan dapat menyusun rumusan pengertian dan penyusunan kesimpulan.
VI PENUTUP
  1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengertian dari Microsoft PowerPoint 2007 adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer.
2. Pembelajaran memiliki dua karakteristik secara umum yaitu ( 1 ) dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktifitas siswa dalam proses berfikir dan ( 2 ) dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi (Saiful Sagala, 2005:63). Untuk karakteristis di SD sendiri adalah anak atau siswa SD senang bermain, senang bergerak, anak senang bekerja dalam kelompok sebaya, senang merasakan atau melakukan / memperagakan sesuatu secara langsung (http://nhowitzer. multiply.com/journal /item/3).
3. Mata pelajaran atau materi yang dapat menggunakan media Microsoft PowerPoint 2007 ini adalah umumnya semua mata pelajaran yang ada di SD, akan lebih menarik lagi apa bila didukung dengan adanya data file, sound, gambar animasi. Tanpa adanya data-data pendukung tetap dapat menggunakan hanya tidak menarik bagi anak saja, yang dimaksud disini menggunakan tulisan saja sudah dapat menggunakan Microsoft PowerPoint 2007
  1. Saran
Peran media aplikasi Microsoft PowerPoint 2007 komputer sangat penting bagi siswa sehingga diharapkan setiap sekolah :
1. Memiliki laboratorium komputer atau minimal pendidik mengenalkan dalam metode pembelajaran, dengan demikian siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memperoleh hasil yang akan dicapai.
2. Bagi pendidik yang kurang akrab dengan media ini disarankan agar mengikuti kursus komputer atau bertanya kepada orang yang lebih tahu akan aplikasi Microsoft PowerPoint 2007.
3. Akan lebih mudah lagi apabila SD sudah memiliki jaringan internet untuk mencari informasi-informasi tentang kemajuan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc
http://www.ilmukomputer.com
NN. 2005. Menguasai Microsoft Office 2003. Jakarta : Salemba Infotek
Prihatin Joko. 2005. Modul Pendidikan Teknisi Komputer. Yogyakarta : Lembaga Pendidikan Alfabank Yogyakarta.
Setiawan Denny, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sutatmi, Supriyanto. 2005. Teknologi Informatika dan Komunikasi 2. Klaten : Yudhistira.
Tanlain Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Tanlain Wens. 2007. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Zainuddin. 1984. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Depdibud.